IDENTIFIKASI PENYAKIT KAKAO dan CARA PENGENDALIANNYA

Selasa, 21 Januari 2014 | komentar

IDENTIFIKASI PENYAKIT pada KAKAO dan UPAYA PENGENDALIANNYA
A.    PENYAKIT BUSUK BUAH

Penyakit busuk buah merupakan salahsatu penyakit yang tidak disebabkan oleh hama adalah busuk buah yang bisa berkembang menjadi kanker batang, keduanya disebabkan oleh jamur yang tumbuh ditempat yang telalu lembab dan penyebarannya melalui air, semut, tikus dan sejenisnya. Busuk buah menghancurkan buah kakao dengan cepat.
•    Gejala
Dampaknya berawal dari bagian tengah buah, dibawah, diatas atau kombinasi dari semuanya dan terlihat seperti bercak - bercak coklat kehitaman, dengan tingkat kelembaban yang lebih bercak tersebut dapat menyebar keseluruh buah dan menjadikannya berwarna hitam total, busuk, basah dan lembek bila disentuh. Infeksi tersebut juga menyerang tunas-tunas muda yang mengakibatkan buah-buah yang keluar dari tunas tersebut selama dua musim panen otomatis akan terinfeksi juga. Bila hal itu terjadi maka buah yang terifeksi harus dibuang secepatnya. Kanker batang biasanya terjadi setelah busuk buah, walaupun tidak selalu demikian, penyebab kedua penyakit ini adalah jamur yang sama. Pohon yang terserang kanker batang tidak akan menghasiklan biji yang berkualitas, kanker ini menyebar dibawah kulit batang dan akan terlihat seperti luka berair dipermukaan, bila kulit tersebut disayat maka dibaliknya akan terlihat berwarna cokelat. Batang yang terserang penyakit ini juga rentan diserang rayab jika tidak diobati secepatnya maka kanker ini akan membunuh pohon.
•    Pengendalian
Pengendalian dengan cara menbuka bagian kulit batang yang terserang kanker sampai menemukan bagian dalam batang yang masih sehat, perkembangan kanker tersebut dapat dihentikan dengan mengolesi campuran kunyit dan air.
•    Pencegahan
Busuk buah dan kanker batang keduanya merupakan penyakit berbahaya karena penyebarannya terlalu cepat, jadi PsPSP adalah tindakan pencegahan yang penting. Mengingat kelembaban yang lebih berperan besar sebagai penyebab kedua penyakit ini maka pohon kakao berserta pohon pelindung yang lain harus rajin dipangkas untuk memudahkan sinar matahari dan udara masuk ke areal kebun. Lakukan panen sering dan sanitasi secara  teratur, buanglah buah – buah yang berpenyakit tersebut dari pohon ataupun yang tergeletak ditanah kemudian timbun, tindakan ini penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh jamur ini dimasa mendatang lakukan pemupukan secara teratur untuk membuat pohon jadi sehat, kuat dan kabal terhadap penyakit. Cara lain adalah dengan menyambung samping klon yang kebal terhadap penyakit.


B.    VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD)

VSD adalah penyakit yang bisa tersebar lewat udara, dan menyerang pohon kakao melalaui daun-daun dan cabang-cabangnya. VSD adalah spora mikro yang berinkubasi di pohon kakao selama berbulan-bulan sebelum gejalanya dapat terlihat, namun begitu serangan VSD muncul kepermukaan akan jelas terlihat daun-daun berubah menjadi kuning kecoklatan dengan bercak-bercak warna hijau dan pucuk-pucuk cabang tidak  erdaun dan mati. VSD menyebar kepohon-pohon kakao dengan sangat cepat, dan spora yang biasanya keluar pada malam hari akan menyebar dan menyerang pohon kakao dan pohon-pohon disebalahnya dan seterusnya.

•    Penyebaran Dan Dampak Vascular Streak Dieback Pada Produksi Kakao
Penyakit VSD hanya tersebar di daerah Asia-Oseania, pertama ditemukan pada akhir tahun 1930 an di Papua New Guinea. Kemudian penyakit ini menyebar ke negara Asia lainya dan sekarang terdapat di India Selatan, Pulau Hainan-Cina, Burma, Thailand, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan sejumlah pulau di Oseania (Wood dan Lass, 1985; Keane and Prior, 1991).
Di Sulawesi, penyakit VSD pertama kali ditemukan di Kolaka pada tahun 1989 (Susilo, komunikasi pribadi), kemudian pada tahun 2002 ditemukan di Polmas-Pinrang dan sekarang tahun 2005 telah menyebar ke Luwu Utara, Luwu, Sidrap, Wajo, Soppeng, Bone, Maros, dan Pangkep dengan total areal terserang sekitar 34.000 ha (Data Dinas Perkebunan Sulawesi Selatan)
Kehilangan hasil akibat serangan VSD untuk Asia-Oseania pada tahun 2001 ditaksir mencapai 30 000 ton biji kering yang setara dengan US $ 20 000 000 (Bowers et al., 2001). Di Sulawesi kehilangan hasil oleh VSD belum banyak dianalisis, namun dari pengamatan di lapangan banyak tanaman menjadi gundul dan berakibat pada sedikitnya buah yang diproduksi. Penyakit ini nampaknya lebih berbahaya bila dibandingkan dengan serangan penggerek buah kakao, karena serangan VSD akan memperlemah tanaman yang berakibat tidak hanya pada penurunan produksi tanaman, tetapi juga secara perlahan  dapat membunuh tanaman secara keseluruhan.


Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. alimul arek mengare gresik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger